Kamis, 03 Maret 2011

HUBUNGAN TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI DEGAN TINGKAT PENGANGGURAN VS KENYATAAN

Menurut teori hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran adalah hubungan yang negatif artinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menyebabkan tingkat pengangguran menjadi rendah.
Kenyataan bisa betul bisa salah sesuai hasil hitungan dan harapan. Kalau tidak sesuai lalu terjadi perdebatan sengit. Yang paham dan bingung memilih diam. yang sedikit paham kadang nekad menuduh data tingkat pertumbuhan ekonomi dan pengangguran tidak benar.
Mereka juga tidak bisa disalahkan, mereka memang belajar begitu kho. Mereka belajar teori tapi tidak mau tahu tentang kenyataan.
Teori di atas muncul pada saat revolusi industri dimana ekonomi bergeser dari pertanian yang padat karya ke Industri yang juga padat karya. bahkan mungkin membutuhkan tenaga kerja yang lebih besar dari yang dibutuhkan oleh sektor pertanian. Otomatis dong ketika terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang didominasi oleh sektor industri akan memerlukan pula tenaga kerja yang besar pula sehingga tingkat pengangguran akan menurun.Kenyataan sekarang, pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada sektor "Elit" yang nota bene tidak banyak membutuhkan tenaga kera, tetapi teknologi tinggi.Teknologi tinggi justru akan menutup pintu bagi tenaga kerja yang kurang  berkualitas yang umumnya mengandalkan urat daripada otak. Tenaga kerja terakhir tadi yang justru banyak dan ada daerah-daerah yang jauh dari sektor ekonomi Elit di atas. Contoh paling sederhana, ketika Teknologi Informasi dalam hal ini komputer belum berkembang, pekerjaan administrasi seperti juru ketik sampai pengantar surat banyak dibutuhkan. Tetapi sekarang, dengan 1 komputer yang dilengkapi internet hanya butuh 1 orang tetapi telah bisa melaksanakan pekerjaa yang tadinya dikerjakan oleh bebrapa orang. Dari sisi efisiensi dan efektivitas, perusahan lebih memilih 1 orang yang bisa menggunakan 1 komputer daripada harus pusing dengan ulah beberapa tenaga kerja yang hanya mengandalkan urat.
Bagi para ekonom dan akademisi, hal ini masih bisa dicermati dengan mudah, tapi ada faktor underground ekonomi seperti KKN, birokrasi panjang dan berbelit dll yang justru mempunyai pengaruh  besar terhadap menyimpangnya teori di atas dari kenyataan yang ada, yang sulit untuk diteliti dan dicermati.  Jika faktor penyebab underground ekonomi inimau diteliti atau dicermati maka para peneliti harus bekerja secara spionase. Hal ini tidak saja terjadi di bidang ekonomi saja tetapi bidang lain terutama hukum, yang selama ini kita baca dan tonton yang telah menyebabkan debat kusir yang sebenarnya bad news telah menjadi good news bagi yang tidak mencermati dan memahami debat tsb.
Menurut hemat saya saat ini tantangan besar bagi para akademisi adalah sedapat mungkin mengembangkan semacam teori baru tentang faktor-faktor penyebab  terjadinya penimpangan teori kalsiik terhadap kenyataan saat ini. Tanpa sadar sebenarnya hal ini sudah dimulai, tapi diimplementasikan masih dalam bentuk yang tidak ilmiah tapi bentuk guruan malah yang telah masuk kepada underground ekonomi yang sulit tadi saat menerangkan tori klasik kepada mahasiswa di depan kelas.

Kalau ini bisa dilakukan maka sarjana kedepan bukan lagi sarjana teoritis yang bersifat pasif dan menyerah pada keadaan, tapi sarjara yang terpacu untuk terus mengembangkan ilmu/teori yang pernah dipelajarinya.
Hidup ini terus berkembang sesuai kenyataan,  tidak selalu sejalan dengan teori, supaya yang namanya bad news yang selama ini kita tonton dan dengar tidak lagi menjadi good news, tapi bad is bad and good is good.

Tidak ada komentar: